Selasa, 21 Agustus 2012

Kakak yang Egois

Kadang tak mengerti apa sih mau nya kakak, dimata dia semua yg kami lakuin salah dan hanya dia yg tau mana yg benar. Tadi malam dia telepon dan membuat marah adik ku. Hahhh.......bingung menghadapi sifatnya yg selalu mau menang dan ingin jd pemimpin. Mungkin karena dia merasa dia lah yg selama ini jadi tulung punggung keluarga, cuma dia sendiri yg berjuang, dia jd seenaknya menyepelehkan kami, adik2nya.
Bahkan Orangtua ku pun tak berani memprotes sifat otoriter dia. Sering kali sifat dia yg seperti itu membuat kesal kami. Apa seorang kakak sulung selalu begitu ya?

Entahlah, aku sama sekali tak mengerti jalan pikirannya. Padahal umur dia sudah dewasa dan dia yg hidup diperkotaan tp sifatnya masih sangat kolot. Dia jarang mau mendengar pendapat kami, semua harus sesuai dengan maunya dan jika tidak demikian maka dia pasti marah, kemarahan yg membuat kami jengkel juga sakit hati.

Kakak adalah anak sulung yang terpaut enam tahun dari ku. Aku anak kedua dan ketiga adikku tentu usianya makin terpaut jauh dari kakak. Mungkin karena perbedaan usia itu adik2 ku kurang akrab dengannya, mereka sengan dengannya. Kalau ada apa2 biasanya aku dan adik pertamaku yg lebih banyak berinteraksi dengan nya. Sedangkan kedua adikku yg kecil lebih memilih tidak berinteraksi dengannya. Setahun belakangan ini hubungan ku dengan kakak memang agak renggang, aku yg malas memulai percakapan dan dia yg keras kepala dengan semua sok tahu nya membuat hubungan kami jauh. Jadinya adik pertamaku lah yg ketimpahan segala macam omelan dan perintah2 dia.

Biasanya adikku selalu menurutinya tapi tadi malam sikap kakak memang keterlaluan, dia sama sekali tak mau mendengar dan seolah dia lah yg paling berkuasa terhadap kami semua, rasa kesal ku dan adik pun tak terbendung lagi. Aku hanya kasihan pada Mamak yg kelihatan bingung melihat kami memusuhi kakak. Ah biarlah, bukan sekali dua kali kakak sperti ini. Mungkin kami hanya capek dirongrong oleh nya. Padahal bukan hanya dia yang berusaha, kami disini pun berusaha dan tak pernah hanya berpangkuh tangan membiarkannya yg berusaha sendirian.

Semoga kakak cepat sadar dan tak membuat Mamak khawatir lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menapaki jejak