Kamis, 17 Januari 2013

COPAS : Cerita LUCU

Ada cewek tiba-tiba diajak chat oleh cowok yang ga dikenalnya lewat Yahoo Messanger .
Cowok: Hi..
Cewek: Hi juga, siapa nih?
Cowok: May I know you?

Si cewek langsung semangat karena si cowok merespon dalam bahasa Inggris, soalnya si cewek pengen banget punya gebetan bule.

Cewek: My name is Mia, and you?
Cowok: My name is Giant.

Si cewek makin semangat dan penuh harap.

Cewek: Hhmm, nice name. You should have a big body.
Cowok: I don't think so. My body is commonly slim. Your name is better. I imagine that i talk with pretty girl.

Si cewek sedikit mabuk kepayang dibilang pretty.

Cewek: But your name is Giant, you are a big and strong man..?
Cowok: No.. it's just call name.
Cewek: Same, Mia is just call name also.
Cowok: What's your full name?
Cewek: suMiati... and your full name?
Cowok: suGianto..

*Jilatin kibot masing-masing*

Hahahaha..

Selasa, 15 Januari 2013

Seri Ksatria dan PeriKecil : Kabut Hitam Dari Tetangga Jauh

Mengenal dan nyaman berada di LangitPerak bukan berarti tak mengijakkan kaki lagi di HutanHijau. Peri Kecil tetap berkunjung dan melihat rumah yang telah dia bangun di HutanHijau. Disana ada sahabatnya, teman - temannya dan berbagai macam hal yang dia kenal atau tidak kenal.
Seperti biasa Peri Kecil datang dan membersihkan rumahnya, tak lupa menaburkan bubuk musim semi agar bunga - bunga yang tumbuh di halamannya mekar dengan indah. Saat itu tak disangka Kabut hitam datang dan menutupi halaman rumah Peri Kecil, tentu saja Peri Kecil kaget dan lebih kaget lagi yang mengirimkan kabut hitam adalah tetangga jauhnya yang sama sekali tak dikenalnya.
Tanpa menunggu lagi Peri Kecil menaburkan bubuk musim semi untuk menghilangkan kabut hitam, bagi HutanHijau kabut hitam adalah petaka dan akan mencoreng nama baik. Tentu saja Peri Kecil tak mau semua yang ada di HutanHijau mendelik jijik padanya gara - gara kabut hitam.

Penyelidikan pun dimulai, dengan meminta bantuan angin Peri Kecil bertanya pada si tetangga jauh apa maksudnya, tapi tak ada jawaban. si tetangga diam membisu. Peri Kecil merasa takut dan gelisah, kabut hitam itu menjelaskan terlalu banyak hal yang dia rahasiakan selama ini, hal yang dia bawa ke LangitPerak untuk diungkapkan tapi bukan di HutanHijau. Peri Kecil tak hilang akal, di titip kan nya pada Nuri yang lewat untuk mengabari sahabatnya Peri Desember yang tempat tinggalnya berada dekat dengan si tetangga jauh. Peri Desember tak tinggal diam, dia pun mencari tahu. Mengirim kabut gelap ke halaman si tetangga jauh, tapi tetangga jauh malah membalas dengan angin topan.

"Ksatria, bagaimana ini? bagaimana jika dia menyebarkan kabut hitam itu di seluruh penjuru HutanHijau?" Rasa khawatir Peri Kecil tak terbendung lagi.
"Kita selidiki lagi dia, coba lihat dimana sebenarnya dia berada atau lewat angin mana dia bisa dihubungi." Ksatria tak tinggal diam, dia pun ikut menyelidiki. Kecurigaan sudah mulai berkembang, dulu ada penghuni HutanHijau yang telah diusir mungkin saja dia penyebabnya, tapi Peri kecil pun masih ragu begitu pula Ksatria.
"Ksatria, ini dia, angin barat daya lah angin dimana dia bisa dihubungi."
"Bagus, besok akan saya hubungi dia dari angin barat daya, sebisa mungkin akan saya rahasiakan siapa kita sebenarnya."
"Ya sayang, berbahaya kalau dia tahu siapa kita. Bisa - bisa dia tertawa karena kabut hitam yang dia kirim adalah benar."

Hari berganti, malam berlalu diganti dengan pagi bersinarkan matahari terik. Rasa gelisah Peri Kecil tak mau pergi juga, dia ingin rasanya menghilang. Peri Kecil memilih untuk menyepi di Taman Bunga. Ksatria yang masih harus mengurus Istana meminta bantuan Mariaz, si penghasil api.
Peri Kecil pun menceritakan kecemasannya, Mariaz mendengar dengan tekun. Akhirnya Mariaz berkata "Mungkin itu hanya ulah kurcaci - kurcaci iseng. Ada beberapa kejadian yang memang mereka lah pelakunya dengan mencuri angin milik orang lain lagi mengirim segala macam kabut aneh kerumah orang lain yang bahkan tak mereka kenal, mereka hanya iseng."
"Tapi kabut itu begitu jelas."
"Mungkin itu hanya kebetulan."
Penjelasan Mariaz tak membuat Peri kecil merasa tenang tapi ada sedikit rasa cemas yang pergi.

Ksatria pun tak tinggal diam, dari arah angin barat daya Ksatria menghubungi si tetangga jauh. Suara bariton yang menjawab lalu tak lama diganti dengan suara lembut. Dengan mengatas namakan Kerajaan Ksatria pun berusaha menyelidiki.
"Saya dari Kerajaan, sebagai anggota pengadilan kerajaan saya mendapat pengaduan bahwa anda telah mengirimkan kabut ke rumah salah satu rakyat kami."
"Saya tidak mengerti, sudah lama saya kehilangan kunci rumah saya dan baru hari ini bisa dibuat yang baru."
"Tapi bukti sudah ada, jelas disini anda lah sang pengirim. Bisa jelaskan bagaimana kunci anda bisa hilang?"
"Rumah ini sudah lama saya tidak tinggali, ketika saya ingin kembali kuncinya telah raib. Saya sama sekali tak tahu menau tentang kabut itu." Terdengar nada takut dalam suara sitetangga jauh.
Ksatria pun terus mendesak sampai mengancam hukuman yang akan diterima si tetangga jauh, tapi tetangga jauh tetap bersikukuh kalau bukan dia pelakunya dan dari nada suaranya terdengar tak ada kebohongan.

Lalu Ksatria pun menceritakan penyelidikan nya kepada Peri kecil dan Peri Kecil juga menceritakan tentang penjelasan Mariaz.
"Mungkin yang dibilang Mariaz benar, sudah, Peri Kecil ku, kamu harus tenang. semoga semua ini hanya ulah orang iseng"
"Ya, sayang. Kita tutup saja semua kecemasan ini. Semua khawatir ini membuat ku sesak."
Mereka berdua sepakat untuk menghapus rasa cemas meski tetap berhati - hati.


Pagi Sakit

Pagi2 buka FB, langsung liat status mu yg seperti ini :
Saya benci yah liat kamu manjain adikmu kayak gitu, Jijik tau. Berlebihan.
Saya aja anak paling kecil kakak-kakak saya gak pernah gitu-gitu amat. Bukan hal yang gak bisa mereka kerjakan sendiri. Badan uda segede-gede gajah tapi tingkah nya kok kayak anak SD.

Saya Bukan Cemburu....!!!
Aaahh siaaaaaaall..... bener-bener keseeell..
.
Ah....sayank, berlebihan dimana? apa aku sengaja memasak hanya untuk mereka? aku melakukan semua itu sambilan, bukan karena mereka mau lalu aku masak, tapi karena kamu yg mau jd sekalian aku lakukan. Jijik? kamu bilang jijik? kamu yg emosi lalu membiarkan aku begitu saja tanpa tahu aku kehilangan jatah buat makan siang dan adik ku tanpa perlu aku bertengkar atau merasa dimanjakan oleh mereka langsung mau membuatkan jatah makan siang ku. Terserah kalau kamu bilang itu menjijikan, berlebihan.  Setahu saya kamu juga dimanjain seperti itu oleh kakak2 dan oleh orangtuamu dan mungkin kamu tidak sadar yank. Lihat lah dari sudut pandang ku jangan hanya dari sudut pandangmu.
Kamu bilang hanya kamu seorang yg menyayangi ku, meski kadang orangtua dan saudara2 ku berbuat seolah tidak peduli padaku tapi aku tahu mereka sayang padaku. Secara materi memang mereka sering merepotkanku tapi mereka selalu mengusahakan aku mendapat yang aku mau jika mereka ada dan selalu mau memberikan padaku.

Aku tahu kamu menyayangiku lebih dari siapapun tapi jujur aku juga merasa tersakiti olehmu, dengan semua sikap mu. Kamu juga pasti sakit jika aku menghina saudaramu, jadi jangan hina saudaraku. Mereka mungkin pemalas tapi bukan penjahat, bukan pemakai narkoba, bukan pengerogot uangku, bukan juga manusia tak tahu diri.

Cukup sayank, cukup semua ini. Bela lah aku bila benar mereka menyakitiku, dukung aku jika benar mereka memusuhiku, dan jadilah penasehatku jika aku bertengkar dengan saudaraku.
Karena aku butuh itu, bukan butuh kemarahan mu sayank.