Senin, 23 Januari 2012

Kip dan Pupa Tupai 2

Perlahan angin bertiup menerbangkan daun kering yang tadi tergeletak ditanah. Kip memandangi rumah mereka. Terlihat sunyi. Pupa juga ternyata memandangi rumah mereka. Lalu tanpa kata keduanya naik keatap rumah mereka dan mulai memperbaiki.
"pegangkan kayunya." kata Kip pada Pupa. Pupa mengangguk dan memegang kayu penutup tempat yg bocor. Ketika Kip kehabisan paku, Pupa segera mengambil dan menyerahkan paku pada Kip.
"ini pakunya."
Keduanya pun sama-sama bekerja memperbaiki rumah mereka.

Matahari sebentar lagi akan terbenam dan atap telah selesai diperbaiki. Kemarahan kedua tupai pun telah surut. Kini mereka duduk sambil menikmati teh dan biji kenari.
Hari pun berganti dan meski kadang pertengkaran atau rumah mereka mengalami kerusakan, Kip dan Pupa selalu berusaha berdamai dan memperbaiki rumah mereka.
Karena sejauh apapun mereka pergi rumah adalah istana mereka dan istana mereka akan nyaman bila mereka saling mengasihi.

Jumat, 20 Januari 2012

Kip dan Pupa Tupai

Disebuah hutan, hiduplah sepasang tupai bernama Kip dan Pupa. Kip dan Pupa adalah tupai yg telah lama hidup bersama. Setiap pagi mereka mencari biji kenari bersama-sama, mandi disungai hutan ketika siang telah tiba, dan tidur berpelukan di dalam pohon saat malam telah larut.

Suatu hari saat sedang bermain-main diatas pohon, tak sengaja kaki kecil Pupa menginjak atap rumah mereka hingga terdapat lubang kecil. Sebenarnya tadi Kip berkata agar Pupa jangan bermain didekat atap rumah mereka, tapi Pupa tak mau mendengar nasehat Kip. Melihat atap rumah yg berlubang Kip langsung marah, tapi Pupa malah tetap bermain dan tak menghiraukan lubang yg telah dibuatnya.

Hari pun berlalu, malam datang bersama angin yg kencang. Perlahan awan hitam saling bertautan dan hujan pun turun. Perlahan air hujan masuk melalui lubang kecil di atap rumah Tupai. Kip dan Pupa terbangun, Kip menyalahkan Pupa, Pupa merasa tidak senang disalahkan. Dia pikir toh seharusnya tadi Kip bisa memperbaiki atap rumah mereka.
Akhirnya malam itu mereka tak bisa tidur karena bunyi rintik hujan didalam ember yang mereka taruh dibawah lubang.

Paginya mereka terbangun dgn kantung hitam dimata. Mereka tak saling bicara karena masing2 masih merasa kesal.
Hari pencarian kenari pun berlalu dan atap pun masih berlubang.

Bersambung.....

Rabu, 11 Januari 2012

Benar-Benar Rindu

Ini mungkin terdengar gombal. Terlihat mengada-ngada dan tercium hanya bualan.
Tapi aku benar-benar merindukanmu.

Mungkin lebah akan berdengung tertawa, domba mengembik geli dan bahkan singa mengaum mengejek ku.
Tapi rasa rindu ini benar adanya.

Dan apa peduli ku dengan mereka? Mereka bahkan tak memahami arti rindu.

Coba saja si lebah tak bisa menemukan bunga untuk diambil madunya atau domba kehilangan bulunya saat musim dingin tiba dan singa galak tak bisa mengoyak daging rusa karena taringnya tiada.
Mereka pasti akan terdiam dan mengerti bagaimana tersiksanya rindu itu.

Aku benar-benar merindukan mu sayank.