Selasa, 21 Februari 2012

Kisah Dandelion dan Capung Kecil


Di bukit nan luas yang ditumbuhi berbagai jenis bunga dan rumput serta ilalang-ilalang yang menjulang tinggi terdapatlah sebuah bunga kuning bernama Dandelion. Bunga rumput dandelion hidup dengan mendengar nyanyian matahari, tarian tetesan embun dan syair merdu bintang malam. Dia melewati hari bersama ilalang dan rumput kecil yang berada disampingnya.

Suatu hari saat hujan melanda bukit, dari jauh terlihat sebuah titik yang datang mendekat. Makin lama makin dekat dan terlihat lah seekor capung kecil yang basah kuyup. Dan karena angin yang kencang, capung kecil jatuh kebawah. Segera saja dandelion menangkap tubuh capung kecil. Ditutupinya tubuh capung kecil dengan kelopak kuningnya.
"beristirahatlah capung kecil. Hujan akan segera berhenti."
"terima kasih." capung kecil pun terlelap dalam pelukan dandelion.

Keesokan harinya, langit tersenyum dengan cerah. Capung kecil pun dapat terbang lagi. Dia sangat berterimakasih pada dandelion. Mereka duduk berdua, membagi kisah mereka.
Dandelion berkisah tentang lebah yang datang setiap pagi, burung yang berkelana, angin yang suka bercerita sampai raksasa yang suka mengambil teman-temannya.
Capung kecil juga bercerita tentang taman bunga ditimur, awan putih dilangit, kepompong yang berubah menjadi kupu-kupu, sungai jernih, dan daratan indah. Mereka sama-sama takjub dengan cerita yang mereka kisahkan. Capung kecil pun memilih untuk menetap sementara bersama dandelion.

Bulan berganti, begitu pula dengan musim. Warna dandelion tak lagi kuning. Kini dia berubah menjadi putih dan siap terbang. Tapi dandelion masih bertahan ditangkainya. Dia tak ingin terbang.
"terbanglah, jelajahi bumi ini." kata capung kecil.
"tapi aku tak tega meninggalkan rumput-rumput kecil. Mereka terlalu rapuh. Aku tak ingin mereka mati."
"mereka hanya menyusahkanmu. Memintamu menampung sinar matahari dan memberikannya pada mereka."
"tapi aku menyayangi mereka. Aku tumbuh bersama mereka." dandelion memandang sedih kearah rumput-rumput kecil. Capung kecil terbang mendekat dan hinggap diatas dandelion.
"selama kau disini mereka akan terus bergantung padamu. Kalau begini terus kau malah akan merusak mereka. Mereka tak akan tahu bagaimana dunia ini, bagaimana cara bertahan hidup. Mereka harus belajar."
"benarkah?" capung menggangguk. Dan dandelion tahu ucapan capung kecil benar. "maaf tadi aku menjelek-jelekan rumput-rumput kecil. Mereka baik, hanya mereka tidak mengerti banyak hal. Aku juga menyayangi mereka."
"ya, tak apa-apa. Aku senang kamu mau menyayangi mereka. Mereka hanya tak tahu, jangan salahkan mereka. Suatu saat mereka pasti bisa menjadi hebat. Ah...sepertinya ini saat yang tepat untuk terbang. Ayo capung kecil, temani aku terbang menjelajahi bumi ini."
"ya dandelion mari kita terbang dan sekali-kali kita juga bisa pulang kesini melihat rumput-rumput kecil tumbuh menjadi hebat"
Maka dandelion putih pun terbang ditiup angin dan capung kecil setia menemani dandelion terbang mencari tempat yang baru. Tempat abadi mereka.

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menapaki jejak