Kamis, 19 April 2012

Kayu

Perasaan ini seperti kayu. Semula hanya satu rayap yg datang menggrogoti. Masih bisa tertahankan meski ada perih sedikit. Tapi rayap itu kemudian memanggil teman2nya. Seolah menyerukan ada makanan lahap. Sekumpulan rayap itu dgn beringas mengigit. Kesakitan yg tak tertahan lagi ketika perasaan ini hancur dan berbentuk tak beraturan. Karena tak sanggup lg mendiamkan aksi para rayap, aku pun memberontak. Mencari pembasmi rayap. Menyemproti sampai mereka tumbang dan tak bernyawa lagi. Tapi hatiku terlanjur terluka dan rusak. Meski rayap telah pergi, tapi luka itu tetp tertinggal. Lalu seperti penawar luka, dia dtg membawa kayu baru, bkn sebagai pengganti tp menambal kayu yg telah hilang dimakan rayap. Mgkn kayu itu terlihat tak sempurna, tp aku yakin lama kelamaan kayu itu akan menyatu dan kembali indah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menapaki jejak